PENGARUH STRATIFIKASI SOSIAL TERHADAP KONFLIK SOSIAL
A. KONSEP STRATIFIKASI SOSIAL
Dalam semua masyarakat kita menjumpai ketidaksamaan dalam berbagai bidang. Kitapun mengetahui bahwa anggotta masyarakat dibeda-bedakan berdasar beberapa criteria, misalnya berdasarkan kekayaan, atau kedudukannya dalam masyarakat. Pembedaan anggota masyarakat berdasar status yang dimilikinya dinamakan stratifikasi social.
Dalam sosiologi kita mengenal pembedaan antara stratifikasi tertutup dan stratifikasi terbuka. Keterbukaan suatu system stratifikasi diukur dari mudah-tidaknya dan sering-tidaknya seseorang yang memiliki status tertentu memperoleh status lain dalam strata lebih tinggi.
Moore dan Davis mengemukakan stratifikasi dibutuhkan demi kelangsungan hidup manusia. Dalam masyarakat terdapat status yang harus ditempati agar masyarakat dapat berlangsung. Anggota masyarakat perlu diberi rangsangan agar mau menempati status tersebut. Semakin penting status tersebut maka semakin sedikit anggota masyarakat yang dapat menempatinya, dan semakin pula penghargaan dari massyarakat.
Sejumlah ahli sosiologi melihat bahwa stratifikasi timbul karena dalam masyarakat berkembang pembagian kerja yang memungkinkan perbedaan kekayaan, kekuasaan, dan prestise. Kekayaan, kekuasaan, dan prestise tersebut jumlahnya sangat ternatas sehngga persaingan dibutuhkan untuk mendudukinya. Hal inilah yang kemudian tidak sedikit yang mengacu ada terjadinya konflik.
B. KRITERIA STRATIFIKASI SOSIAL
Menurut Weber, para anggota masyarakat dapat dipilah secara vertikal berdasarkan atas ukuran-ukuran kehormatan, sehingga ada orang-orang yang dihormati dan disegani dan orang-orang yang dianggap biasa-biasa saja, atau orang kebanyakan, atau bahkan orang-orang yang dianggap hina. Orang-orang yang dihormati atau disegani pada umumnya adalah mereka yang memiliki jabatan atau profesi tertentu, keturunan bangsawan atau orang-orang terhormat, atau berpendidikan tinggi.
Ukuran-ukuran penempatan anggota masyarakat dalam stratifikasi sosial yang dapat dikategorikan sebagai kriteria sosial antara lain, (1) profesi, (2) pekerjaan, (3) tingkat pendidikan, (4) keturunan, dan (5) kasta. Kriteria ekonomi yang digunakan sebagai dasar stratifikasi sosial dapat meliputi penghasilan dan pemilikan atau kekayaan. Ukuran yang digunakan untuk memilah masyarakat atas dasar dimensi atau kriteria politik adalah distribusi kekuasaan. Kekuasaan (power) berbeda dengan kewenangan (otoritas). Seseorang yang berkuasa tidak selalu memiliki kewenangan.
C. PENGARUH STRATIFIKASI SOSIAL TERHADAP KONFLIK
Adanya stratifikasi social dalam masyarakat erat kaitannya dengan terjadinya konflik karena masing-masing dari elemen masyarakat berusaha untuk menemati status tertentu dengan segala cara. Konflik kekuasan merupakan konflik yang dapat kita temukan dalam kehidupan sehari-hari.
Yang dimaksud kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi individu-individu lain dalam masyarakat, termasuk mempengaruhi pembuatan keputusan kolektif. Sedangkan wewenang adalah hak untuk berkuasa. Apa yang terjadi apabila orang mempunyai wewenang tetapi tidak memiliki kekuasaan? Mana yang lebih efektif, orang mempunyai kekuasaan saja, atau wewenang saja?
Meskipun seseorang memiliki hak untuk berkuasa, artinya ia memiliki wewenang, tetapi kalau dalam dirinya tidak memiliki kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain, maka ia tidak akan dapat melaksanakan hak itu dengan baik. Sebaliknya, apabila seseorang memiliki kemampuan mempengaruhi pihak lain, meskipun ia tidak punya wewenang untuk itu, pengaruh itu dapat berjalan secara efektif. Untuk lebih memahami hal ini, dapat diperhatikan pengaruh tokoh masyarakat, seperti seorang tokoh agama atau orang yang dituakan dalam masyarakat.
Terjadinya konflik antara warga Papua denga PT Freeport merupakan salah satu contoh nyata dari penjabaran di atas. Menurut Adnan Buyung Nasution, konflik yang terjadi di Papua merupakan konflik warisan masa lalu. Kontrak karya yang terjadi antara pemerintah dengan PT Freeport pada tahun 70-an adalah pemicunya. Tetapi sayangnya, orang-orang “pintar” yang dikirim ke Papua bukanlah orang yang semestinya karena justru melakukan korupsi disana. Selain itu, orang-orang dari pemerintah memperlakukan warga Papua sebagai orang kelas nomor dua.
Hal ini berimbas pada perasaan dianak-tirikan yang melanda orang Papua. Menurut Adnan Buyung Nasution, orang dari pemerintah pusat yang mengurusi Freeport memiliki perasaan yang superior. Tidak merasa warga Papua sebagai anak bangsa Indonesia juga.
Kenyataan yang terjadi di Papua sesuai dengan teori Vilfredo Pareto, Gaetano Mosca, dan Robert Michels bahwa yang mendasari konflik politik dalam stratifikasi social adalah adanya orang-orang yang memiliki kekuasaan dan orang-orang yang dikuasai. Warga Papua yang pendidikannya masih rendah diperlakukan tidak semestinya oleh oknum-oknum pemertintahan yang ditunjuk untuk mengurus PT Freeport.
Vilfredo Pareto,Gretano Mosca, dan Robert Michels juga menjelaskan jika pendistribusian politik juga mendasari konflik politik dalam stratifikasi social. Di Papua, orang-orang asli Papua justru menjadi pekerja di PT Freeport sementara yang mengelola PT itu adalah warga asing dan orang-orang yang ditunjuk lainnya.
Sudah beradab-abad menjadi pemikiran dalam dalil politik, bahwa kekuasaan dalam masyarakat selalu terdistribusikan tidak merata. Gaetano Mosca (1939) menyatakan bahwa dalam setiap masyarakat selalu terdapat dua kelas penduduk: satu kelas yang menguasai dan satu kelas yang dikuasai. Kelas pertama yang jumlahnya lebih kecil, menjalankan semua fungsi politik, memonopoli kekuasaan dan menikmati keuntungan yang diberikan oleh kekuasaan itu, sedangkan kelas kedua, yang jumlahnya lebih besar, diatur dan dikendalikan oleh kelas pertama itu. Sangat sesuai dengan peristiwa di Papua baru-baru ini.
D. REFERENSI
1. Prof. Dr. Kamanto Sunarto , Pengantar Sosiologi, Lembaga Penerbit FEUI, 2004.
2. http://www.pelitaonline.com/read-nusantara/9590/kesenjangan-ekonomi-juga-jadi-pemicu-bentrok-papua/
3. http://agsasman3yk.wordpress.com/2009/07/14/struktur-sosial/
4. http://berita.liputan6.com/read/361320/konflik-papua-warisan-persoalan-masa-lalu
5. ISIP4110.Pengantar Sosiologi.