Minggu, 06 Maret 2011

Aku dan Mereka Dalam Duniaku

Hei.. hari ini aneh sekali . banyak hal tak terduga yang aku alami. Dari tadi pagi, berawal dari kemalasanku untuk menunaikan Shalat Tahajud. Yang sebenarnya aku tahu pahalanya sangat besar melebihi hal terkeren di dunia ini (yah..seperti ketenaran, power dari kekuasaan, dan sama dengan orang lain). Saat aku dilanda buaian jerumus mereka calon penghuni neraka, handphone-ku bordering lembut membuatku tersadar dari lelapku. Malas buka ah.. pikirku. Diantara perang batin antara kasih sayang Tuhanku dengan godaan setan aku galau dan tidak bisa lagi memejamkan mataku kuraih HP. Ternyata seseorang jauh di sana membangunkan aku. Dan aku tersadar, malu ah kalau dia saja bisa bangun untuk bertemu Tuhannya. Lalu kutegakkan badanku ,kulawan rasa luar biasa malas dan melangkah untuk berwudhu di kamar mandi. Setelah itu kutunaikan tahajudku. Malu aku pada Tuhanku, karena aku hamper mrngingkari nuraniku yang ingin bertemu Pemberi Hidup. Selesai, kutunggu Subuh dengan membaca kitab abadi sepanjang zaman. Subuh datang dan aku segera sholat. Segera aku kembali merajut mimpi setelah itu semua. Oh ya, hari ini aku puasa :D.
Pelajaran pertama : malas tidak akan pergi tanpa dilawan dengan kesadaran. Dan malu pada Tuhan adalah cara melawannya.
06.15
Yahhh ! aku bangun telat ! belum mandi pula, buru-buru aku mandi dan berganti pakaian. Untung masih sempat.. selesai sudah. Saat berangkat ke tempat kamu bisa bertemu dengan berbagai macam orang yang akan membagikan cerita dan pengetahuan. Kampusku, Universitas Sebelas Maret. Sebelum berangkat kutunggu seorang teman di gerbang kosku. Sambil menunggu kuamati kendaraan yang lalu lalang melewatiku. Begitu ramai dan semarak. Tapi tunggu, sebenarnya bukan itu yang harus diperhatikan. Orang-orang itu, yang berlalu lalang. Tidak kulihat mana laki-laki ataupun perempuan. Ya Tuhan, apa ada yang salah dengan penglihatanku ? Mereka semua sama. Dari cara mereka bergegas-gegas menuju satu tujuan. Dari penampilan mereka, dari cara mereka melewati jalanan. Mana di antara mereka yang sebenarnya diri mereka ?
Belum selesai aku keheranan, teman dating membuyarkan lamunanku. Merubah semua pandanganku. Kini jelas, orang-orang tadi laki-laki dan perempuan yang memiliki pola kehidupan sama. Bahkan aku menyangka pikiran mereka sama  sejak bangun tidur. Dapat dihitung mana yang teringat pada Tuhannya. Mungkin saja. Ini kan dari sisiku. Hehe. Aku pun berangkat.
Pelajaran kedua : kebanyakan orang sebenarnya bukan diri mereka sendiri. Seperti bukan manusia. Tetapi sekumpulan robot yang diisi dengan konsep sama dari programmer yang sama. Yang menciptakan (seolah) keteraturan dari luar tetapi pertentangan di dalam nurani mereka.
11.00, Selesai kegiatan perkuliahan.
Sampai kembali aku di kos. SMS dan tak terasa aku tertidur. Sewaktu aku tertidur diluar sana hujan dengan derasnya. Menyuarakan pesan Tuhan untuk selalu bersyyukur pada Nya. Tiba-tiba kudengar suara heboh. Aku bangun dan keluar. Hiaaa ! tahukah ? Kos lantai dua banjir !. Begitu aneh tapi nyata. Sandal” yang ditinggal pemiliknya tidur bebas hanyut kemana-mana. Jadilah sore itu penghuni kos atas kerjabakti mengeluarkan air.
Pelajaran ketiga : Yang bisa banjir tidak hanya lantai paling bawah seperi yang kita ketahui selama ini. Lantai 2, 3, dan seterusnya bisa terancam pula. Ini seperti hidup kita, teman. Silahkan kamu berkeliling. J
18.00
Saatnya berbuka. Dengan kesederhanaan (karena hujan tak bisa beli bukaan). Berbuka aku. Mencoba bersyukur dan mengerti apa saja yang aku alami hari ini. Tentang kemalasan, robot, dan banjir yang tak terduga. Semua serba mungkin. Bahkan saat hujan deras justru membuat acara berbuka menjadi acara syukur yang lebih besar. Berbuka berarti member kesempatan untuk rasa kecewa masuk dan dikalahkan dengan rasa syukur.

_On myBed, 19.59_


Tidak ada komentar:

Posting Komentar