Sabtu, 21 April 2012

Tindakan dan Langkah-langkah Staffing

A. TINDAKAN STAFFING
Tindakan staffing antara lain eliputi hal-hal sebagai berikut :
a. Tindakan rekrutmen dan dekrutmen
Rekrutmrn adalah tindakan melokasikan, ,mengidentifikasi, dan menarik perhatian para pelamar kerja yang kompeten. Apabila ada lowongan kerja, bagian personalia perusahaan harus menggunakan informasi yang dihimpun melalui analisis pekerjaan agar dapat menuntun mereka dalam melakukan rekrutmen.
Sebagian perusahaan memiliki cara yang menarik dalam mencari tenaga kerja. Sebagai contoh, Holiday Inn Resort Baruna Bali yang merekrut karyawannya dengan kriteria yang berbeda dengan hotel maupun resort yang ada di Bali lainnya. Hotel yang akan menawarkan konsep hotel yang fun dan friendly itu merekrut karyawannya seperti mencari bintang baru di televisi. Karena merekrut karyawan dengan model seperti ajang audisi bintang baru, Holiday Inn Baruna melakukannya di tempat dunia gemerlap (dugem) Planet Hollywood Bali. Karuan saja peminatnya membludak. Formulir yang tersedia 2500 buah ludes diambil calon tenaga kerja. Padahal, tenaga kerja yang dibutuhkan hanya 200 hingga 250 orang saja. Meski demikian, para calon tenaga kerja tidak patah arang untuk ikut test menjadi karyawan hotel yang dikenal memiliki jaringan internasional itu. (http://selebzone.com/gaya-unik-rekrutmen-jaring-pengangguran.html)
Selain rekkrutmen, pendekatan untuk mengendalikan penawaran tenaga kerja adalah dekrutmen. Tentu saja hal ini bukan merupakan tugas yang menyenangkan bagi manajer dan bagian personalia manapun. Meskipun karyawan bisa dipect, pilihan lain seringkali jauh lebih baik. Akan tetapi tidak peduli karyawan melakukannya, mengurangi angkatan kerja organisasi bukanlah hal yang mudah.
b. Mempekerjakan orang baru dengan keahlian yang baru
Mempekerjakan orang baru dengan kemampuan yang baru membtuhkan proses rekrutmen dan seleksi yang lebih cermat. Meskipun rekrutmen secara online sudah popular dan memungkinkan mengidentifikasi pelamar dengan cepat dan mudah, kualitas pelamar mungkin tidak sesuai dengan harapan.
Stephen P. Robbins dan Mary Coulter dalam Manajemen menunjukkan jika riset tela membuktikan bahwa rujukan dari karyawan iasanya menghaslkan kandidat terbaik. Hal itu karena karyawan mengetahui pekerjaannya dan mengenal orang yang direkomendasikan jadi mereka cenderung untuk merujuk pelamar yang berkualitas.
c. Melakukan pelatihan kepada sumber daya mausia yang ada untuk mempelajari keahlian yang baru.
Pelatihan karyawan merupakan tindakan staffing yang sangat penting. Ketika permintaan pekerjaan berubah, kemamuan karyawanpun juga harus berubah. Dalam hal ini manajerlah yang bertanggungjawab dalam memutuskan jenis pelatihan apa yag dibutuhkan karyawan, kapan mereka membutuhkannya, dan jenis pelatihan apa yang harus diambil.
Ada dua jenis orientasi kepelatihan. Orientasi unit kerja, yaitu memperkenalkan karyawan deengan sasaran-sasaran unit kerja, menjelaskan caranya bekerja, dan perkenalan antar karyawan. Orientasi organisasi, yaitu menginformasikan pada karyawan baru tentang sasaran perusahaan, riwayatnya, filosofinya, dan peraturan yang berlaku di dalamnya.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi efektivitas pelaksanaan training, seperti:
a. Kualitas training
b. Motivasi dari peserta training
c. Kebutuhan individu dari peserta.
Menurut Drs Syafarudin Alwi, MS (2001), pelatihan dan pengembangan yang tepat memerlukan perencanaan yang sistematis dan kontekstual dimulai dari tahap menentukan kebutuhan pelatihan, penyusunan desain instruksional, implementasi dan evaluasi.

B. LANGKAH-LANGKAH STAFFING
a. Human resource planning : Dapat diartikan bahwa perencanaan yang baik mengenali yang dibutuhkan dalamstaffing dan memastikan telah mendekati kebutuhan dengan menganalisa tujuan pekerjaan, syarat-syarat calon pegawai dan jumlah pegawai.
b. Recruitment : Rekrutmrn adalah tindakan melokasikan, ,mengidentifikasi, dan menarik perhatian para pelamar kerja yang kompeten. Apabila ada lowongan kerja, bagian personalia perusahaan harus menggunakan informasi yang dihimpun melalui analisis pekerjaan agar dapat menuntun mereka dalam melakukan rekrutmen.
c. Selection : yaitu menyaring para pelama kerja untuk menentukan siapa yang paling memenuhi kualifikasi atas pekerjaan tersebut. Seleksi melibatkan perkiraan pelamar mana yang akan berhasil jika diterima. Sebagai contoh, ketika merekrut tenaga penjualan, proses seleksinya harus memperkirakan pelamar mana yang akan menghasilkan volume penjualan yang tinggi.
d. Orientation : Ada dua jenis orientasi kepelatihan. Orientasi unit kerja, yaitu memperkenalkan karyawan deengan sasaran-sasaran unit kerja, menjelaskan caranya bekerja, dan perkenalan antar karyawan. Orientasi organisasi, yaitu menginformasikan pada karyawan baru tentang sasaran perusahaan, riwayatnya, filosofinya, dan peraturan yang berlaku di dalamnya.
e. Training and development : dalam hal ini kesempatan untuk melakukan training harus memperhatikan materi untuk mempertahankan kemampuan kerja dan motivasi dalam bekerja lembur.

C. REFERENSI
1. Stephen P. Robbins& Marry Coulter, Manajemen (Edisi Kesepuluh, Jilid1), Jakarta:Penerbit Erlangga, 2010.
2. http://www.scribd.com/doc/24365814/Bab-3-Fungsi-Manajemen
3. http://www.scribd.com/doc/41111019/IMPLEMENTASI-STRATEGI
4. http://www.kppnrantauprapat.net/files/artikel/Human_Resources_Development_and_Training_Model.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar