MOTIF
A. Pengertian Motif dan Macam Motif
Motif merupakan suatu pengertian yang melingkupi semua penggerak, alasan, atau dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan ia berbuat sesuatu.
Ada berbagai macam motif, diantaranya yaitu :
1. Motif Manusia
Semua tingkah laku manusia pada hakekatnya mempunyai motif. Tingkah laku juga disebut tingkah laku secara reflex dan berlangsung secara otomatis dan mempunyai maksud-maksud tertentu walaupun maksud itu tidak senantiasa sadar bagi manusia.
Contohnya : apabila seseorang menjadi anggota perkumpulan, maka motif-motifnya biasanya bergabung. Ia mugkin ingin belajar sesuatu yang baru bersama-sama dengan anggota perkumpulan tersebut. Di samping itu, mungkin ia ingin belajar berorganisasi, ia juga mungkin ingin mengenal dari dekat beberapa orang anggota kelompok, ia juga mungkin ingin memperluas relasi-relasinya guna kelancaran pekerjaan kantornya, dan lain-lain.
Dengan demikian, orang yang bersangkutan mungkin mempunyai bermacam-macam motif yang sekaligus bekerja di balik perbuatan menggabungkan diri dalam organisasi itu, tetapi biasanya perbuatan itu terdorong dengan suatu motif utama dan beberapa motif tambahan yang mungkin merupakan rincian dari motif utama itu.
Untuk memahami susunan motif yang mendorong seorang manusia dewasa berbuat sesuatu yang tidak kita mengerti sering kali tidak mudah. Dalam hal ini, patutlah dipahami lebih mendalam riwayat dan struktur kepribadiannya, perbuatan itu sendiri, kondisi-kondisi di lingkunganya di mana perbuatan itu dilakukan, dan saling hubungan antara ketiga golongan factor tersebut.
Akan tetapi, jelaslah bahwa motif-motif manusia mempunyai peranan sangat besar dalam kegiatan-kegiatannya, dan merupakan latar belakang tindak tanduknya sehingga merupakan pokok khusus dari ilmu pengetahuan sosiologi.
2. Motif Biogenetis
Motif-motif biogenetis merupakan motif-motif yang berasal dari kebutuhan-kebutuhan organism orang demi kelanjutan kehidupannya secara biologis. Motif ini bercorak universal dan kurang terikat dengan lingkungan keudayaan tempat manusia itu kebetulan berada dan berkembang. Motif biogenetis adlah asli di dalam diri orang dan berkembang dengan sendirinya. Contoh motif ini : lapar, haus, kebutuhan akan kegiatan dan istirahat, dan sebagainya.
3. Motif Sosiogenetis
Motif-motif sosiogenetis adalah motif-motif yang dipelajari orang dan berasal dari lingkungan kebudayaan tempat oranh itu berada dan berkembang. Motif ini tidak berkembang dengan sendirinya tetapi berdasarkan interaksi social dengan orang-orang atau hasil kebudayaan orang. Beberapa contoh motif ini : keinginan untuk membaca sejarah Indonesia, keinginan untuk bermain sepakbola, dan sebagainya merupakan motif-motif sosiogenetis.
Banyak motif orang dewasa merupakan motif-motif sosiogenetis walaupun terdapat pula motif-motif biogenetis yang dipengaruhi oleh corak kebudayaan masyarakat tertentu. Contoh : keinginan akan makanan fastfood, pecel, pudding coklat, dan es krim merupakan motif-motif yang berdasarkan motif “lapar” tetapi yang terjalin dengan keinginan-keiginan yang coraknya sangat dipengaruhi lingkungan kebudayaan di sekitarnya.
4. Motif Teogenetis
Motif teogenetis adalah motif yang berasal dari interaksi antara manusia dengan Tuhan seperti yang terwujud dalam ibadahnya dan dalamkehidupan sehari-hari di mana ia berusaha merealisasikan norma-norma agama. Sementara itu, manusia memerlikan interaksi dengan Tuhannya untuk dapat menyadari akan tugasnya sebagai manusia yang berketuhanan di dalam masyarakat yang heterogen.
Contoh motif teogenis adalah keinginan untuk mengabdi kepada Tuhan Yang Mahaesa, keinginan untuk merealisasikan norma-norma agamanya menurut petunjuk kitab suci, dan lain-lain.
Tampak bahwa motivasi orang pada umumnya bermacam-macam. Ada yang pada awalnya berasal dari dalam dirinya dan ada pula yang berasal dari luar dirinya, tetapi kemudian akan menjadi darah dagingnya selama ia berkembang dari anak-anak hingga dewasa. Hal ini pun mempunyai peranan yang sangat penting dalam lapangan pendidikan yang tidak hanya mengusahakan pendidikan kecakapan-kecakapan tertentu kepada anak-anak, tetapi juga bahkan pendidikan mengenai motif-motif hidup anak tersebut.
Tanpa adanya motivasi orang tidak akan berbuat apa-apa dan tidak akan bergerak. Bahkan, sering kali pekerjaan diselesaikan dengan baik oleh orang yang bermotivasi kuat dan berkecakapan sedang-sedang saja. Sedangkan orang yang berkecakapan tinggi tanpa motivasi yang cukup tidak akan menyelesaikan pekerjaan tersebut.
B. Peranan Motif dalam Pengamatan
Pada umumnya, peranan motif dalam segala tingkah laku manusia besar sekali. Hal ini sudah nampak pada suatu kegiatan yang sederhana seperti pengamatan. Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak mengamati semua rangsangan yang berlalu di luar diri kita dan rangsangan yang dapat ditangkap oleh panca indra kita. Hal ini akan kita sadari apabila kita berhenti sebentar melakukan kegiatan yang sedang kita lakukan dan kita mencoba untuk mencatat segala yang dapat kita lihat dan kita dengar pada suatu saat di lingkungan sekitar kita.
Dengan proses-proses pengamatan, kita mengamati sesuatu karena ada minat perhatian yang mengadakan seleksi dianatara semua rangsangan yang terdapat di lingkungan sekitar kita, dan pilihan rangsangan dari inilah yang kita amati dan tafsirkan dengan tidak mengamati rangsangan lainnya yang secara objektif ada di lingkungan kita, tetapi yang tidak kita tafsirkan, kecuali apabila kita kerahkan minat perhatian kita dengan khusus untuk menafsirkan semuanya. Minat perhatian ini ditentukan oleh struktur kebutuhan atau motif yang terdapat pada orang yang sedang mengamati-mengamati ini. Jadi sebenarnya motif-motif kita, melalui minat dan perhatian kita, mempunyai peranan besar dalam menentukan apa yang kita lihat, dengar, dan amati di lingkungan kita, dan bukan saja alat-alat pengamatan dan kecerdasan kita.
Dalam hal ini, perbedaan tafsiran antarorang mengenai peristiwa yang sama dapat pula disebabkan oleh perbedaan-perbedaan individu pada daya pengamatan, daya tangkap, daya penafsiran, yang berhubungan pula dengan taraf kecerdasan dan pengalaman mereka. Akan tetapi, juga apabila semua penonton itu dapat dianggap sama taraf kecerdasan dan pengalaman hidupnya, masih mungkin pula terdapat perbedaan tafsiran mereka tentang apa yang kita amati pada kejadian yang sama, yaitu karena perbedaan struktur motif pribadi yang khas yang berlaku pada saat itu.
C. Konflik Motif
Keadaan sehari-hari menunjukkan bahwa kadang-kadang orang menghadapi motif yang bertentangan. Misalnya pada suatu waktu seseorang memiliki motif untuk belajar, tetapi juga memiliki motif untuk melihat film. Dengan demikian maka akan terjadi pertentangan dalam diri orang itu. jadi, konflik motif akan terjadi jika ada beberapa tujuan sekaligus yang ingin dicapai dalam waktu yang bersamaan. Ada beberapa kemungkinan jika individu menghadapi beberapa motif yaitu :
1. Pemilihan atau penolakan. Dalam menghadapi bemacam-macam motif individu dapat mengambil pemilihan yang tegas. Dalam pemilihan yang tegas individu dihadapkan kepada situasi dimana individu harus memberikan salah satu respon (pemilihan atau penolakan) dari beberapa macam objek atau situasi yang dihadapi.
2. Kompromi. Jika individu menghadapi dua macam objek atau situasi, adanya kemungkinan individu dapat mengambil respon yang bersifat Kompromi, yaitu menggabungkan kedua macam objek tersebut. Tetapi, tidak semua objek atau situasi dapat diambil respon atau keputusan kompromi. Dalam hal yang akhir ini individu harus mengambil pemilihan atau penolakan dengan tegas.
3. Meragu-ragukan. Jika individu diharuskan mengadakan pemilihan atau penolakan diantara dua objek atau hal yang buruk atau baik, maka sering timbul kebimbangan pada individu. Kebimbangan terjadi karena masing-masing objek mempunyai nilai-nilai positif ataupun negatif, kedua-duanya mempunyai sifat atau segi yang menguntungkan tetapi juga mempunyai segi yang merugikan. Kebimbangan umumnya tidak menyenangkan bagi individu dan kadang-kadang menimbulkan perasaan yang mengacaukan hingga keadaan psikis, sehingga individu mengalami hambatan-hambatan. Keadaan ini dapat diatasi dengan cara individu mengambil suatu keputusan dengan mempertimbangkan dan melakukan pemeriksaan dengan teliti terhadap segala aspek dari objek tersebut.
MOTIVASI
A. Pengertian
Kita dapat mendefinisikan motivasi dari sisi perilaku yang ditampilkan seseorang. Orang-orang yang termotivasi akan melakukan usaha lebih besar daripada yang tidak. Namun, definisi ini bersifat relative dan hanya memberikan sedikit penjelasan pada kita. Sebuah deskripsi mengatakan bahwa motivasi adalah keinginan untuk melakukan sesuatu dan menentukan kemampuan bertindak untuk memuaskan kebutuhan individu. Suatu kebutuhan berarti suatu kekurangan secara fisik atau psikologis yang membuat keluaran tertentu terlihat menarik.
Suatu kebutuhan yang tidak terpenuhi menciptakan ketegangan, sehingga merangsang dorongan dalam diri individu. Dorongan-dorongan ini menghasilkan suatu pencarian untuk menemukan tujuan-tujuan tertentu yang jika tercapai akan memuaskan kebutuhan dan menurunkan ketegangan.
B. Fungsi Motivasi
Menurut Sardiman (2000:83) fungsi motivasi belajar ada tiga yakni sebagai berikut:
1. Mendorong manusia untuk berbuat : Sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
2. Menentukan arah perbuatan : Yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
3. Menyeleksi perbuatan : Yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan yang tidak bermanfaat dengan tujuan tersebut.
Hamalik (2003:161) juga mengemukakan tiga fungsi motivasi, yaitu;
1. Mendorong timbulnya kelakuan atau sesuatu perbuatan : Tanpa motivasi maka tidak akan timbul suatu perbuatan seperti belajar.
2. Motivasi berfungsi sebagai pengarah : Artinya menggerakkan perbuatan ke arah pencapaian tujuan yang di inginkan.
3. Motivasi berfungsi penggerak : Motivasi ini berfungsi sebagai mesin, besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan atau perbuatan. Jadi Fungsi motivasi secara umum adalah sebagai daya penggerak yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu perbuatan tertentu untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
C. Teori-Teori Motivasi
Motivasi merupakan satu penggerak dari dalam hati seseorang untuk melakukan atau mencapai sesuatu tujuan. Motivasi juga bisa dikatakan sebagai rencana atau keinginan untuk menuju kesuksesan dan menghindari kegagalan hidup. Dengan kata lain motivasi adalah sebuah proses untuk tercapainya suatu tujuan. Seseorang yang mempunyai motivasi berarti ia telah mempunyai kekuatan untuk memperoleh kesuksesan dalam kehidupan..
Motivasi dapat berupa motivasi intrinsic dan ekstrinsic. Motivasi yang bersifat intinsik adalah manakala sifat pekerjaan itu sendiri yang membuat seorang termotivasi, orang tersebut mendapat kepuasan dengan melakukan pekerjaan tersebut bukan karena rangsangan lain seperti status ataupun uang atau bisa juga dikatakan seorang melakukan hobbynya. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah manakala elemen elemen diluar pekerjaan yang melekat di pekerjaan tersebut menjadi faktor utama yang membuat seorang termotivasi seperti status ataupun kompensasi.
Banyak teori motivasi yang dikemukakan oleh para ahli yang dimaksudkan untuk memberikan uraian yang menuju pada apa sebenarnya manusia dan manusia akan dapat menjadi seperti apa.
A. TEORI MOTIVASI ABRAHAM MASLOW (1943-1970)
Abraham Maslow (1943;1970) mengemukakan bahwa pada dasarnya semua manusia memiliki kebutuhan pokok. Ia menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid, orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah. Lima tingkat kebutuhan itu dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow, dimulai dari kebutuhan biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks; yang hanya akan penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi. Kebutuhan pada suatu peringkat paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat berikutnya menjadi penentu tindakan yang penting.
• Kebutuhan fisiologis (rasa lapar, rasa haus, dan sebagainya)
• Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung, jauh dari bahaya)
• Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan orang lain, diterima, memiliki)
• Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi, berkompetensi, dan mendapatkan dukungan serta pengakuan)
• Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif: mengetahui, memahami, dan menjelajahi; kebutuhan estetik: keserasian, keteraturan, dan keindahan; kebutuhan aktualisasi diri: mendapatkan kepuasan diri dan menyadari potensinya)
Bila makanan dan rasa aman sulit diperoleh, pemenuhan kebutuhan tersebut akan mendominasi tindakan seseorang dan motif-motif yang lebih tinggi akan menjadi kurang signifikan. Orang hanya akan mempunyai waktu dan energi untuk menekuni minat estetika dan intelektual, jika kebutuhan dasarnya sudah dapat dipenuhi dengan mudah. Karya seni dan karya ilmiah tidak akan tumbuh subur dalam masyarakat yang anggotanya masih harus bersusah payah mencari makan, perlindungan, dan rasa aman.
B. TEORI MOTIVASI HERZBERG (1966)
Menurut Herzberg (1966), ada dua jenis faktor yang mendorong seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan. Dua faktor itu disebutnya faktorhigiene (faktor ekstrinsik) dan faktor motivator (faktor intrinsik). Faktor higiene memotivasi seseorang untuk keluar dari ketidakpuasan, termasuk didalamnya adalah hubungan antar manusia, imbalan, kondisi lingkungan, dan sebagainya (faktor ekstrinsik), sedangkan faktor motivator memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan, yang termasuk didalamnya adalah achievement, pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan, dsb (faktor intrinsik).
C. TEORI MOTIVASI DOUGLAS McGREGOR
Mengemukakan dua pandangan manusia yaitu teori X (negative) dan teori y (positif), Menurut teori x empat pengandaian yag dipegang manajer
a. karyawan secara inheren tertanam dalam dirinya tidak menyukai kerja
b. karyawan tidak menyukai kerja mereka harus diawasi atau diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan.
c. Karyawan akan menghindari tanggung jawab.
d. Kebanyakan karyawan menaruh keamanan diatas semua factor yang dikaitkan dengan kerja.
Kontras dengan pandangan negative ini mengenai kodrat manusia ada empat teori Y :
a. karyawan dapat memandang kerjasama dengan sewajarnya seperti istirahat dan bermain.
b. Orang akan menjalankan pengarahan diri dan pengawasan diri jika mereka komit pada sasaran.
c. Rata rata orang akan menerima tanggung jawab.
d. Kemampuan untuk mengambil keputusan inovatif.
D. TEORI MOTIVASI VROOM (1964)
Teori dari Vroom (1964) tentang cognitive theory of motivation menjelaskan mengapa seseorang tidak akan melakukan sesuatu yang ia yakini ia tidak dapat melakukannya, sekalipun hasil dari pekerjaan itu sangat dapat ia inginkan. Menurut Vroom, tinggi rendahnya motivasi seseorang ditentukan oleh tiga komponen, yaitu:
• Ekspektasi (harapan) keberhasilan pada suatu tugas
• Instrumentalis, yaitu penilaian tentang apa yang akan terjadi jika berhasil dalam melakukan suatu tugas (keberhasilan tugas untuk mendapatkan outcome tertentu).
• Valensi, yaitu respon terhadap outcome seperti perasaan posistif, netral, atau negatif.Motivasi tinggi jika usaha menghasilkan sesuatu yang melebihi harapanMotivasi rendah jika usahanya menghasilkan kurang dari yang diharapkan
E. Achievement TheoryTeori achievement Mc Clelland (1961),
Yang dikemukakan oleh Mc Clelland (1961), menyatakan bahwa ada tiga hal penting yang menjadi kebutuhan manusia, yaitu:
• Need for achievement (kebutuhan akan prestasi)
• Need for afiliation (kebutuhan akan hubungan sosial/hampir sama dengan soscialneed-nya Maslow)
• Need for Power (dorongan untuk mengatur)
F. Clayton Alderfer ERG
Clayton Alderfer mengetengahkan teori motivasi ERG yang didasarkan pada kebutuhan manusia akan keberadaan (exsistence), hubungan (relatedness), dan pertumbuhan (growth). Teori ini sedikit berbeda dengan teori maslow. Disini Alfeder mngemukakan bahwa jika kebutuhan yang lebih tinggi tidak atau belum dapat dipenuhi maka manusia akan kembali pada gerakk yang fleksibel dari pemenuhan kebutuhan dari waktu kewaktu dan dari situasi ke situasi.
D. Motivasi Diri
Motivasi Diri adalah sebuah kemampuan kita untuk memotivasi diri kita tanpa memerlukan bantuan orang lain. Kita memiliki kemampuan untuk mendapatkan alasan atau dorongan untuk bertindak. Proses mendapatkan dorongan bertindak ini pada dasarnya sebuah proses penyadaran akan keinginan diri sendiri yang biasanya terkubur. Setiap orang memiliki keinginan yang merupakan dorongan untuk bertindak, namun seringkali dorongan tersebut melemah karena faktor luar. Melemahnya dorongan ini bisa dilihat dari hilangnya harapan dan ketidak berdayaan.
Memotivasi diri adalah proses menghilangkan faktor yang melemahkan dorongan kita. Rasa tidak tidak berdaya dihilangkan menjadi pribadi yang lebih percaya diri. Sementara harapan dimunculkan kembali dengan membangun keyakinan bahwa apa yang diinginkan bisa kita capai. Dengan demikian jika sebuah sumbat motivasi (dalam hal ini ketidak berdayaan dan tanpa harapan) dihilangkan, maka aliran energi dalam tubuh kita bisa mengalir kembali.
Membangun impian adalah salah satu cara memotivasi diri sendiri. Namun, membangun impian bisa tidak berguna jika hambatan-hambatan pada diri sendiri masih ada. Inilah mengapa banyak orang yang tidak mau bermimpi, sebab ada sebuah faktor yang masih belum diselesaikan, yaitu faktor keberdayaan. Jadi, sebaiknya sebelum kita membangun mimpi, kita harus membangin rasa percaya diri terlebih dahulu. Jika tidak, membangun impian bisa percuma. Buat apa mimpi besar jika kita tidak percaya diri untuk mencapainya ?
Impian yang besar tanpa kepercayaan diri seperti mimpi di siang bolong, angan-angan, atau khayalan belaka. Mereka mengatakan ingin, tapi tidak ada tindakan yang terjadi. Hanya ada dua penyebab, harapan meraih mimpi yang tidak ada dan/atau mereka merasa tidak mampu meraih impian tersebut.
Mb,tulisan mb yang tentang macam2 motif itu sumbernya dari mana?. Terima kasih.
BalasHapusMaaf tidak mencantumkan referensi.Itu bersumber dari Psikologi Sosial nya W.A Gerungan :)
BalasHapusMba, warna tulisan ny terang x yaa. Padahal saya butuh x pemahaman mengenai isi nya. Tapi mata perih baca ny :(
BalasHapusMba.. temanya sh seru buat d baca tp tulisannya itu bkin saya g kuat baca lama..😞
BalasHapusMba.. temanya sh seru buat d baca tp tulisannya itu bkin saya g kuat baca lama..😞
BalasHapus